Central Java


1. Informasi Umum

Sesuai namanya, Jawa Tengah adalah propinsi yang terletak di bagian tengah pulau Jawa.

Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudera Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, provinsi Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.

Propinsi Jawa Tengah memiliki keanekaragaman daya tarik wisata, baik yang bersifat budaya maupun alam.

Salah satu daya tarik budaya yang paing dikenal adalah peninggalan situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha.

Berbagai peninggalan kejayaan kerajaan Islam dan Jawa, berupa bangunan-bangunan Keraton/Istana dan Mesjid serta Makam Raja-Raja dan Wali penyebar agama Islam di Jawa Tengah menjadi daya tarik tersendiri.

Di Jawa Tengah dapat pula dikunjungi daerah wisata pegunungan berhawa sejuk, yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan mendaki gunung, berkemah, penjelajahan lembah, gunung dan hutan. Disamping itu dapat dikunjungi taman-taman rekreasi pantai, goa-goa alam, air terjun, taman laut dan lain-lain.

Jawa Tengah juga dikenal sebagai penghasil produk tekstil batik dan tenun dengan kualitas bahan dan motif desain yang indah, baik yang bernuansa tradisional, maupun kontemporer. Karya seni ukiran Jepara menjadi produk industri unggulan daerah ini.


2. Sejarah

Sejak abad VII, banyak terdapat pemerintahan kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah (Central Java), yaitu: Kerajaan Budha Kalingga, kerajaan Hindu, Kerajaan Mataram Budha membangun kekuatan dengan mendirikan candi-candi.

Pada abad 16 Kerajaan islam muncul di Demak. Sejak itu Islam disebarkan di Jawa tengah. Sementara di pertengahan abad 16 bangsa Portugis dan spanyol memasuki wilayah Indonesia untuk mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan ke Eropa.

Kedatangan mereka bersamaan dengan kedatangan bangsa Belanda dan Inggris. Pada saat itu, Belanda datang menindas rakyat Jawa tengah dibidang politik dan ekonomi.

Kemudian di awal abad 18 terjadi perselisihan diantara keluarga raja Mataram yang mengkibatkan kerajaan itu terbagi menjadi dua kerajaan yang lebih kecil yaitu Surakarta Hadiningrat atau Kraton Kasunanan di Surakarta dan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Kesultanan di Yogyakarta.

Sampai sekarang daerah Jawa Tengah secara administratif merupakan sebuah propinsi yang ditetapkan dengan Undang-undang No. 10/1950 tanggal 4 Juli 1950. Jawa Tengah sebagai salah satu Propinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Propinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.


3. Kebudayaan

Jawa Tengah kerap dianggap sebagai pusat kebudayaan Jawa. Di kota Solo, misalnya, segala kesenian tumbuh dan berkembang dengan subur. Misalnya, seni tari yang terkenal diantaranya Tari Serimpi, Tari Bedoyo, Tari Gambyong, Tari Golek, Sendratari Ramayana serta opera Klasik Langgendriyan.

Kota Solo pun juga menjadi pusat perkembangan seni pewayangan, baik wayang kulit maupun wayang orang. Selain itu, di kota ini juga terdapat pusat kerajinan batik gaya Surakarta yang terkenal.

Beberapa produk budaya Jawa yang masih bertahan sampai sekarang adalah wayang kulit, gamelan, keris Jawa, dan ketoprak.

Gelar "pusat kebudayaan Jawa" di Jawa Tengah pun semakin kukuh dengan adanya dua keraton, yaitu Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaraan yang juga berperan dalam melestarikan nilai-nilai budaya Jawa.


4. Kependudukkan

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah suku Jawa. Sedangkan agama mayoritas adalah agama Islam.

Penduduk dalam jumlah minoritas terdiri dari suku Sunda, orang Arab-Indonesia, Tionghoa-Indonesia, dan India-Indonesia.

Para penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten maupun kota. Kawasan pemukiman yang cukup padat berada di Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi.

Alam persawahan yang subur membuat mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian. Sedangkan sisanya memiliki mata pencaharian di sektor perdagangan, industri, dan jasa.


5. Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi, namun penggunaan Bahasa Jawa dengan dialek Solo-Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa standar.

Selain itu, terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa, namun secara umum terdiri dari dua yaitu kulonan dan timuran.

Kulonan terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal. Dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Masyarakat di bagian barat Jawa Tengah biasanya menggunakan dialek ini.

Timuran yang dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Solo dan Dialek Semarang. Namun, masyarakat di daerah Pekalongan dan Kedu menggunakan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek tersebut.


6. Kuliner

Di sebuah desa kecil wilayah kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen Jawa tengah terdapat sate ayam yang memiliki cita rasa unik.

Bumbu yang digunakan berbeda dengan sate pada umumnya. Bedanya, ada pada bumbu sate yang menggunakan campuran tempe kedelai. Sate populer ini dikenal dengan nama sate ambal.

0 comments:

Post a Comment

Visitor Number :

Blog Archive

About Me

My photo
JAKARTA, jakarta, Indonesia
I'm not spcial 4 This time.. but I Blive in the next I'L be dfrent. coz I hv more of spcial friend like u all.
Get 4Shared Premium!

Ziddu.com

Visitor

free counters

GosuBlogger

Go to


Template Brought by :

blogger templates